Jangan
Pandang Ilalang Sebelah Mata
Oleh:
Astuti Alawiyah (G74120038)
Ilalang merupakan
jenis tumbuhan yang digolongkan kedalam suku rumput-rumputan. Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica. Ilalang
dikenal juga dengan nama daerah
seperti alang-alang (Jawa), eurih (Sunda), ambengan (Bali) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
nama bladygrass, cogongrass, speargrass,
silver-spike, atau secara umum disebut satintail.
Rumput ini dapat
berkembangbiak dengan cepat, dengan benihnya yang tersebar bersama angin atau
melalui akar rimpangnya yang cepat menembus tanah yang gembur. Ilalang dapat
tumbuh di tanah-tanah yang cukup subur dengan sinar matahari yang banyak,
dengan kondisi lembab atau kering. Rumput ini biasanya sering dijumpai di lahan
bekas hutan yang rusak dan terbuka, sawah yang mengering, bekas ladang, di
tepian jalan yang terbuka dan lain-lain.
Secara
umum, ilalang dimanfaatkan untuk pakan ternak pemakan rumput, misalnya sapi dan
kerbau. Di Bali dan Indonesia Timur umumnya, daun ilalang digunakan untuk atap
rumah dan bangunan lainnya. Karena jalinan akar rimpangnya didalam tanah, serta
tutupan daunnya yang rapat, ilalang juga digunakan untuk melindungi lahan-lahan
terbuka yang mudah tererosi.
Selain
manfaat tersebut, ilalang juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal yang dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam akar ilalang atau
alang-alang banyak ditemukan kandungan kimiawi yang berguna bagi tubuh kita.
Dalam akar
alang-alang terkandung imperanene yang ternyata mempunyai efek
menghambat agregasi trombosit (sel pembeku darah) sesuai hasil penelitian para
ahli dari universitas di Jepang. Efek menghambat agregasi trombosit ini sama
dengan efek yang ditimbulkan oleh asetosal (asam asetil salisilat) yang
digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada penderita infark jantung. Selain imperanene,
terdapat Cylindol A yang
mempunyai efek menghambat enzim 5-lipoksigenase, maka pembentukan prostaglandin
yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot dapat terhalangi. Bahan lain
yang terkandung yaitu Cylendrene mempunyai aktivitas menghambat kontraksi pembuluh darah pada otot
polos, sehingga sirkulasi darah tetap lancar. Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah
terbesar). Menurut bagian R&D Sidomuncul, kedua bahan terakhir ini
dapat menimbulkan efek penurunan tekanan darah.
Dari hasil pengujian
ternyata ilalang mempunyai efek farmakologis atau dengan kata
lain tumbuhan ini mempunyai sifat: anti piretik/menurunkan panas, hemostatik/menghentikan
pendarahan, menghilangkan haus, diuretic/peluruh kemih dan masuk kedalam
meridian paru-paru, lambung juga usus kecil.
Cara
penggunaan akar atau daun ilalang untuk mengobati penyakit cukup sederhana.
Misalnya untuk mengobati penyakit asma, ambil 15 akar
ilalang yang masih segar kira-kira sepanjang telapak tangan. Cuci bersih
dari sisa tanah yang tersisa. Tumbuk akar ilalang tersebut sebagian, agar
sarinya dapat mudah larut dalam air. Rebuslah dengan 500ml air
atau 2 gelas berukuran sedang hingga mendidih selama 15 menit. Dinginkan
kira-kira hangat kuku, lalu tambahkan madu/ kayu manis untuk pemanis. Minum secara teratur selama seminggu. Selain
untuk mengobati asma, akar ilalang juga
dapat digunakan untuk mengobati jantung koroner, gangguan prostat, tekanan darah tinggi, kencing batu, batu ginjal, batu ampedu dan untuk mengatasi mimisan. Sebagai obat
herbal, akar ilalang mempunyai efek samping yang aman bagi tubuh. Akan tetapi,
khasiatnya tidak akan langsung terasa, pemulihannya lambat disesuaikan dengan
kondisi tubuh. Maka mengkomsumsinya harus secara teratur.
Dengan
cukup banyaknya manfaat ilalang bagi kehidupan manusia, maka kita jangan
mengganggap ilalang sebelah mata. Ilalang bukan hanya gulma yang menggangu dan
tidak bermanfaat.
Sumber:
http://pakbuz.wordpress.com/2012/04/17/sumbangsih-ilalang-bagi-manusia/
http://www.wikipedia.com
Ilalang mudah ditemukan di tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup |