Al-Quran
diwahyukan kepada Nabi Muhammmad SAW sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia.
Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang didalamnya banyak ayat yang mengisyaratkan tentang perintah
dan manfaat terhadap pengembangan ilmu
dan teknologi. Dalam hal ini manusia dituntut untuk mempelajari, merenungkan,
memikirkan, menelaah, dan menghayati ayat-ayat Allah yang tersirat dan
tersurat dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran
terdapat ayat-ayat Allah SWT yang menjelaskan objek kajian ilmu, yaitu alam,
manusia, dan kitab suci. Alam sebagai objek kajian ilmu selanjutnya melahirkan
disiplin ilmu kimia, fisika, matematika, biologi, antropologi fisik, astronomi,
kedokteran, farmasi, dan lain-lain.
Fisika
adalah sains yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Ayat Al-Quran
yang berkaitan dengan ilmu fisika salah satunya tentang penciptaan langit dan
bumi dalam enam masa. Firman Allah SWT dalam Q.S Qaf ayat 38, “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan
bumi dan apa saja yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun
tidak ditimpa kelelahan.” Berdasarkan penelitian/teori sejarah asal mula kehidupan dapat dikategorikan dalam enam
masa. Masa pertama, pada awalnya langit dan bumi merupakan suatu
kesatuan yang padu, dijelaskan dalam Q.S Al-Anbiya ayat 30. Kemudian menurut Teori Big Bag
(teori ekpansi ledakan) terjadi ledakan dahsyat yang memisahkan kesatuan
yang padu tersebut. Karena kondisi sekelilingnya dalam keadaan dingin, maka
mengakibatkan kondensasi (penggumpalan). Masa kedua, gravitasi mulai
berperan dan mulai muncul galaksi-galaksi yang terdiri atas bintang-bintang.
Juga muncul planet-planet termasuk planet bumi yang termasuk dalam tatasurya
matahari. Masa ketiga(masa Prokambium), kondisi bumi masih
cukup panas sehingga belum ada makhluk yang ada di bumi. Masa keempat (zaman Paleozoikum), pada
masa ini di bumi mulai terdapat kehidupan sederhana yang ditandai munculnya
hewan-hewan sejenis serangga dan amphibia. Masa
kelima (Mesozoikum), pada masa ini hewan-hewan sejenis reptil mulai muncul, dan
muncul pula hewan-hewan raksasa seperti Dinosaurus. Masa keenam
(Cenozoikum), pada masa inilah mulai muncul hewan-hewan mamalia, dan pada akhir
masa ini mulailah muncul manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Selain
tentang penciptaan langit dan bumi, contoh lain keterkaitan antara ilmu fisika
dan Al-Quran adalah teori tentang relativitas waktu. Kini, relativitas waktu
adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui
teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya,
manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan
waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein,
secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan
bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak
seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya. Tapi ada
perkecualian, Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat
relatif. Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi; "Dan mereka
meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak
akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti
seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47); "Dia mengatur
urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an,
32:5); "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam
sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4). (Harun
Yahya).
Contoh berikunya adalah lautan yang tidak bercampur satu sama lain. Firman Allah SWT, "Dia membiarkan dua lautan mengalir
yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat
dilampaui oleh masing-masing." (Al Qur'an, 55:19-20). Sifat lautan yang
saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan
oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan
"tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan
tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah
lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang
memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of
Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.). Ketika
manusia belum mengetahui tentang ilmu fisika, tegangan permukaan, maupun ilmu
kelautan, Al-Quran telah menjelaskannya dari dulu, ketika mulai diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, pada tahun 610 Masehi. Demikianlah beberapa
contoh tentang keterkaitan antar AlQuran dan ilmu fisika, karena AlQuran sumber
ilmuu pengetahuan.
Sumber
:
Buku
Teks Pendidikan Agama Islam (Furqon Syarief Hidayatulloh, S.Ag.,M.Pd.I)
http://www.shiar-islam.com/doc2.htm
http://ipa.smpn1randudongkal.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=17:info
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:XAW8RdbGGKkJ:f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/alquran1.pdf+ilmu+pengetahuan+dan+alquran
http://id.harunyahya.com/id/books/9312/KEAJAIBAN_AL_QUR%92AN/chapter/10317
http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika